Semua orang bau tanah pasti menginginkan anaknya memiliki prestasi yang baik di sekolah. Belajar bersama di rumah pun perlu dilakukan supaya si anak mampu mengejar ketinggalan di sekolahnya.
Namun, hal ini tidak berarti si anak harus dipukul supaya mampu menguasai semua pelajaran yang ada di buku.
Ternyata tak sedikit para orang bau tanah yang kehilangan kesabarannya mengajari anak sampai melaksanakan hal yang dianggap di luar batas.
Seperti yang Tribun Style lansir dari Elite Readers, seorang bocah kecil asal India menjadi korban kekerasan oleh orang tuanya sendiri.
Video yang memberikan gadis tersebut menangis dikala berguru diunggah ke banyak sekali media sosial.
Dalam video tersebut, gadis itu tampak diancam bahkan ditampar dikala sedang berguru matematika.
Anak ini menyebutkan angka "2, 3, 4, 5" yang dibimbing oleh seorang wanita.
Meski begitu, belum terperinci diidentifikasi apakah wanita tersebut yaitu ibunya atau guru dari anak itu.
Video yang diunggah pengguna Instagram @virat.kohli ini memunculkan amarah netizen.
Wanita yang mengajari anak itu terdengar berteriak-teriak.
Sementara si bocah, sambil menangis dan memohon berkata, "Bisakah saya diajari dengan lembut? Kepalaku hampir meledak."
Gerakan tangan gadis kecil itu tampak memberikan kesakitan yang ia rasakan serta frustasi dan rasa tertekan yang ia terima.
Namun, wanita yang mengajarinya tetap menekan bocah itu supaya berguru dengan benar.
Kemudian pada detik-detik simpulan video, bocah itu tampak menjawab pertanyaan dengan salah.
Wanita yang mengajarinya pun berteriak geram, "lima?!"
Bocah kecil yang menyadari kesalahannya itu segera sadar dan berusaha menjelaskan.
Akan tetapi penjelasan dari gadis kecil itu tidak didengarkan oleh si wanita.
Ia malah menampar bocah yang sedang menangis itu.
Bocah ini hanya mampu memgang pipinya sambil mengulang lagi pelajarannya sambil menangis.
Virat Kohli yang membuat video ini viral memberikan rasa kecewa dan marahnya.
"Kejadian ini mengejutkan dan menyedihkan.
Seorang anak kecil tidak akan pernah berguru bila mereka diintimidasi.
Sangat menyakitkan."
Buat lebih berguna, kongsi: