Beredar Foto-Foto Mesra Diduga Komisaris First Travel. Benarkah Kiki Hasibuan Lesbi?

Beredar Foto-Foto Mesra Diduga Komisaris First Travel. Benarkah Kiki Hasibuan Lesbi?
Komisaris biro perjalanan umrah First Travel Siti Nuraidah Hasibuan atau Kiki Hasibuan sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus penipuan umrah.
Adik bos First Travel Aniessa Hasibuan yang juga menjabat Direktur Keuangan perusahaan itu, menurut polisi, ialah orang yang mengelola keuangan perusahaan kakaknya itu.
Foto Kiki Hasibuan sudah beredar sebelum dirinya ditetapkan sebagai tersangka. Wanita ini berperawakan tomboi dengan rambut pendek, namun kerap hidup mewah.
Sejumlah korban First Travel mengungah foto-foto Kiki bersama kendaraan beroda empat mewah BMW Z4 seharga Rp 1 miliar serta jalan-jalan ke luar negeri.
Learn More


Belakangan, muncul lagi foto Kiki dengan penampilan yang berbeda dan pribadi membuat heboh.
Dalam foto itu, Kiki terlihat mesra dengan seorang perempuan. Foto-foto itu diunggah di akun Instagram korbanfirsttravel.
Terlihat foto-foto mesra keduanya yang diambil secara profesional, seolah-olah foto pranikah.
Selain itu, ada juga foto mesra pasangan ini di daerah tidur. Terlihat juga tato di lengan Kiki Hasibuan dalam foto-foto tersebut.
“Mengenal lebih dalam ihwal pasangan teromantis di FT #infoDM (direct message)
Sebenarnya saya sendiri tidak mempermasalahkan kelainan yang dimiliki KH tetapi yang jadi persoalan kelakuannya. Abis nipu, foya2!” ujar admin akun korbanfirsttravel dalam captionnya.

Seperti diketahui, selain menyita tiga kantor utama First Travel, penyidik menyita empat kendaraan beroda empat dan empat rumah pasangan suami istri pemilik First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.
Empat unit kendaraan beroda empat milik Andika-Anniesa dan atas nama First Travel yang disita ialah Volkswagen Caravelle dengan nomor polisi F805FT, Mitsubishi Pajero Sport dengan nomor polisi F111PT, Toyota Velfire dengan nomor polisi F777NA, dan Daihatsu Sirion warna putih dengan nomor polisi B288UAN.
Perusahaan itu diduga telah melaksanakan penipuan terhadap lebih dari 35 ribu korban calon penerima umrah.
Banyaknya korban alasannya perusahaan itu meberi iming-iming umrah murah, hanya Rp 14,3 juta dari tarif normal sekitar Rp 25 juta.
Perusahaan diduga telah meraup Rp 500 miliar lebih dari korbannya, namun mereka tak kunjung diberangkatkan hingga kemudian dibekukan oleh Kementerian Agama.




Buat lebih berguna, kongsi:
close