
Kesannya ini tidak lazim dan sedikit menjijikkan, tapi begitulah yang dilakukan oleh Tracy Kiss. Ibu dua anak dan vegetarian ini biasa minum sperma setiap pagi untuk meningkatkan energinya … dan meningkatkan suasana hatinya.
Oleh Tracy, sperma itu akan ia campur dengan aneka minuman lainnya yang ia konsumsi dikala sarapan. Misalnya, segelas susu almond + satu sendok makan sperma.
Perempuan 30 tahun itu telah melaksanakan ritual minum sperma ini semenjak tahun lalu. Stok sperma biasa ia dapat dari sahabat baiknya, yang biasa menawarkan kepadanya tiga kali dalam seminggu.
Sperma hadiah sahabat itu kemudian ia simpan di lemari es bersebelahan dengan sisa belanjaannya.
“Dulu saya sering merasa lemas, tapi sekarang energiku kembali pulih, begitu juga dengan suasana hatiku,” ujar Tracy, menyerupai dilansir oleh Metro.co.uk.
Meski demikian, Tracy juga memerlukan penasihat khusus untuk menjalankan ritualnya tak lazimnya ini. Dari dokter pribadinya ia tahu bahwa sperma mengandung banyak vitamin dan mineral—termasuk B12, yang jarang didapatkan oleh vegan menyerupai dirinya.
Terlepas dari kandungannya, apakah sperma ini mensugesti rasa minuman yang dicampurkan?
“Setiap takaran sperma memiliki rasa berbeda, tergantung apa yang telah kita makan. Jika kita habis minum alkohol atau makan sesuatu yang sangat tajak menyerupai asparagus, saya minta kepadanya (penasihat) untuk mencampurkannya ke minuman yang saya minum,” tambah Tracy.

Dicampur dengan nanas atau peppermint, menurut Tracy, akan membuat sperma terasa lebih enak. Tracy juga tak segan-segan meminumnya dari sendok.
Rasa sperma itu, menurutnya, juga tergantung apa yang terakhir dimakan oleh si pendonor.
“Rasanya kadang nikmat—tergantung apa yang dimakan sahabat saya. Teman-teman saya menganggap ini aneh, tapi saya bodo amat,” ujarnya, menyerupai dilaporkan Boldsky belum lama ini.
Ketergantungan Tracy terhadap sperma untuk perawatan sejatinya bukan hal baru. Sebelum terbiasa meminumnya, Tracy sudah terbiasa menggunakan sperma untuk materi masker dan perawatan kulit wajah semenjak 2015. Ia menyebut sperma berhasil membuat wajahnya tetap mulus dan halus.
Tracy dan sahabat yang biasa menyuplainya sperma awalnya ragu dengan keputusan ini. Ketika Tracy pertama kali meminta spermanya, si sahabat takut kalau sperma itu akan digunakan untuk membuatnya hamil. Tapi setelah ia meyakinkan bahwa ini semata-mata untuk kecantikan, si sahabat itu karenanya luluh juga. Bahkan ia secara reguler mengiriminya sperma.
Yang membuat Tracy percaya diri yaitu alasannya yaitu ia tahu bahwa sperma itu dihasilkan dari laki-laki yang memiliki contoh hidup sehat. Si sahabat itu tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, ia juga tidak memakai narkoba.
Supaya tidak terlalu memberatkan temannya itu, ia kini berencana untuk mencari pasangannya. Selain sebagai ayah dari dua anaknya, ia berharap pasangannya ini mampu menyediakan setidaknya satu sendok atau dua sendok sperma setiap pagi untuk dicampur dengan menu sarapannya.
Buat lebih berguna, kongsi: