Pernikahan memang menjadi tujuan dari banyak pasangan. Selain menjalin cinta lebih, juga bertujuan untuk melanjutkan keturunan.
Tapi kadang ada saja watu yang terjadi dalam rumah tangga dan mampu berakhir dengan tragis.
Satu orang wanita bahkan hingga curhat dan meminta saran di dunia maya mengenai kisah rumah tangganya yang unik.
Dilansir puteraizman, begini ceritanya
Salam admin, Sy meminta semua pendapat,
Sy menikah di usia 25, Kami menikah atas dasar cinta, Saat pacaran selama 2 tahun, ia memang pria yang pemarah.
Sangat benci dengan kesalahan, jikalau salah akan emmaki bahkan memukul.
Namun saya masih berharap ia mampu berubah.
Ketika saya menikah di awal tahun ini, seminggu sebelum ia menikah, ia banyak berubah.
Dia mulai rajin salat, baik bersama keluarga Sy, dan ketika ia sedang marah, maka ia akan meminta maaf
Awal dari ijab kabul semua indah. Bahkan ia seing Salat berjamaah
Saya selalu melaksanakan pekerjaan rumah, menyiapkan semua makanan dan minumannya.
Bersihkan rumah setiap hari, alasannya yakni ia mencintai kebersihan,
Saya tidak pernah mengabaikan tanggung jawab dan di tahun ini ia mengatakan bahwa ia ingin punya anak.
Namun pada ketika yang sama ia berhenti bekerja dan saya sedang hamil.
Kadang-kadang ia mampu bekerja seminggu sekali suatu hari, (kerja servis ac)
Dia mengeluh bahwa sekarang ia bekerja tak mampu menanggung sumbangan atas nama saya ketika menikah.
Dia juga mengarahkan saya semoga tetap bekerja hingga pinjamannya habis,
Skrg Sy bekerja dan ia tidak,temperamennya juga berubah seperi dulu.
Dia pemarah, saya layani ia menyerupai raja
Tapi tak pernah ia menghargai keja saya. Karena hutang yang terlalu banyak, kadang saya harus bekerja lembur.
Karena saya mau melunasi pinjamannya, keluar jam 6.30 pagi setelah naik bis, ia tidur dan saya pulang pada pukul 10 malam.
Saya sangat lelah kadang pada malam hari hanya mampu memijit dirinya saja.
Usai memijitnya saya tertidur.
Tapi tiba-tiba ia minta saya 'melayaninya' namun karena sangat lelah saya tertidur.
Saya memang berdosa, namun tubuh saya sudah tak berpengaruh lagi.
Karena keesokan harinya, pukul 5.45 sudah harus berangkat kerja lagi.
Dia mulai menarik wajahnya, mengambil bantal dan main game di kamar lain.
Keesokan harinya saya pergi bekerja, siang hari Sy dpt pesan darinya.
Setelah itu malah saya diblokir, ternyata ia marah tidk 'dilayani' malam itu.
Saya lalu memintanya untuk menjemput di daerah kerja, tapi ia tak mau dan terpaksa pulang sendiri dengan taksi online.
Saat ia pulang saya merayunya hingga menangis hingga pukul 3 pagi, tapi tak dimaafkan juga.
Saya ajak berbicara tidak mau, ajak salat juga tidak.
Dia bilang jangan dekat-dekat karena sudah merasa jijik denganku.
Saya minta maaaf namun hatinya sangat keras dan hampir memukul.
Dia bilang kalau saya dekat-dekat dengannya, ia akan mengatakan sesuatu yang membuat saya menyesal.
Apa yang pelu saya lakukan, mohon sarannya.
Buat lebih berguna, kongsi: