Umumnya orang menikah, antara pria dan wanita yang sudah dikenal serta masing-masing memiliki kesamaan. Baik kesamaan suku, agama, budaya sebagainya.
Seorang pria secara naluri memilih istri yang cantik dan menawan. Begini juga wanita, suami yang dipilihnya gagah dan menarik untuk dilihat.
Kondisi-kondisi itu, sudah menjadi kebiasaan yang terjadi di tengah masyarakat.
Hanya beberapa saja yang memilih jalan tidak biasa, misalnya seorang cowok menikah dengan nenek-nenek.
Atau wanita muda cantik mau dinikahi pria yang pantas disebutnya kakek.
Nah, di aneka macam kawasan ada juga dongeng wanita cantik yang justru menikah dengan orang yang sama sekali tak dikenalnya.
Orang tersebut, berbeda jauh dengan kehidupannya mulai dari lahir sampai dewasa.
Namun, alasannya ialah sesuatu dan lain hal, mereka rela dinikahi pria tersebut.
Inilah sejumlah wanita cantik yang menikah dengan pria dari suku pedalaman dikutip dari segiempat.com:
Sarah Begum
Dia berasal dari Inggris.
Sarah Begum tak pernah menyangka bakal mendapatkan sosok pria yang luar biasa dalam hidupnya.
Pria tersebut disebut-sebut seorang ksatria pada suku Huaorani yang berada di hutan Amazon Ekuador.
Padahal, suku Huaorani tercatat sebagai salah satu suku yang dikenal berbahaya.
Suku ini menolak kehidupan dari dunia luar.
Hanya saja, dikala melihat kecantikan Sarah Begum, semuanya mendadak berubah.
Jatuh cinta pada pandangan pertama itu membuat sang ksatria jatuh hati.
Sarah awalnya ingin berlibur sambil membuat film dokumenter wacana kehidupan suku Huaorani.
Setelah bernegosiasi panjang balasannya Sarah diterima dengan baik oleh suku Huaorani.
Selama 2 ahad ia tinggal di dalam hutan belantara dan menjalani hidup layaknya suku Huaorani.
Menurut kisahnya, suatu malam Sarah diundang untuk bertemu dengan para sesepuh.
Dalam perbincangannya Sarah diminta untuk melepas semua pakaiannya bila ia benar-benar ingin hidup menyerupai suku Huaorani.
Awalnya Sarah menolak tapi pada balasannya mendapatkan undangan tersebut.
Pada malam itu Sarah juga pribadi dimahkotai dengan gelar kehormatan dari suku Huaorani dan dinikahkan dengan seorang ksatria berjulukan Ginkto.
Wyn Sargent
Wanita asal California Amerika Serikat ini sempat membuat heboh.
Pada tahun 1973 lalu Wyn Sargent menikah dengan kepala suku Dani di hutan belantara Papua.
Wyn Sargent gotong royong ialah seorang jurnalis yang ingin melaksanakan penelitian terhadap suku Dani yang begitu melegenda seantero dunia.
Wyn berusaha mendekati suku Dani dengan membawakan sejumlah alat kesehatan.
Hanya saja cara yang dilakukan Wyn ditolak oleh kepala suku Dani Obahorok.
Kehidupan suku Dani semenjak masuknya Wyn sempat memanas.
Bahkan sempat terjadi pertikaian di antara mereka, sampai balasannya Wyn memutuskan untuk hidup menjadi bab suku Dani.
Wyn menunjukkan diri untuk menikah dengan Obahorok, dan hal tersebut pun pribadi disambut gembira.
Setelah menikah kontroversi pun mulai terjadi meski dikala itu suku Dani sendiri sempat menggelar pesta yang sangat mewah.
Sejumlah orang mengklaim bila ijab kabul Wyn hanyalah simbolis.
Tetapi ada pula yang mengatakan bila Wyn dan kepala suku Dani hidup layaknya suami istri pada umumnya.
Tapi sepertinya Wyn sendiri kala itu menyimpan niat lain dalam pernikahannya.
Terbukti setelah dikabarkan menghilang dari tanah Papua, setahun berikutnya Wyn merilis buku berjudul ‘People of the Valley’ yang mengangkat kehidupan suku Dani.
Cheryl Mason
Cheryl Mason menikah dengan seorang suku pedalaman alasannya ialah alasan cinta. Bahkan wanita asal Inggris ini rela cerai dari suami sebelumnya.
Kejadian itu berawal dikala Cheryl Mason liburan di Kenya, dalam perjalanannya ia bertemu dengan suku Maasai.
Lalu, beliau memutuskan mengenal lebih jauh mengenai kehidupan suku Maasai.
Hingga balasannya ia jatuh cinta dengan seorang prajurit suku Maasai berjulukan Lekimenju.
Berlangsung ijab kabul mesku yang kedua dianggap ilegal oleh pemerintah Inggris.
Buktinya, saat Cheryl dan Lekimenju datang ke Inggris Lekimenju justru dideportasi.
Cinta mereka yang besar lengan berkuasa ternyata membuat Cheryl berusaha untuk mendapatkan visa bagi suaminya.
Usahapun berhasil dan Cheryl hidup bersama Lekimenju di Isle of Wight, Inggris.
Seiring waktu Cheryl pun hamil bahkan di tengah kehamilannya cintanya dengan Lekimenju justru diterpa prahara.
Cheryl mengaku bila suaminya tidak dapat membangun relasi baik dengan ketiga anak dari suami sebelumnya, bahkan suaminya pun cenderung egois.
Akhirnya tahun 2000 Cheryl dan Lekimenju cerai, bersama 4 anaknya Cheryl pindah ke kota lain sementara Lekimenju tetap di Isle of Wight.
Buat lebih berguna, kongsi: